Laman

Selasa, 09 November 2010

Kedatangan Barack Obama

Hujan, Obama-Michelle Salami Penyambut
Ibu Negara AS Michelle Obama yang mengenakan busana selutut berwarna merah maroon.
Selasa, 9 November 2010, 16:38 WIB
Ismoko Widjaya, Nur Farida Ahniar
Presiden Obama dan First Lady Michelle Obama mendarat di Jakarta

VIVAnews - Pesawat kepresidenan Amerika Serikat Air Force One yang mengangkut Presiden Barack Obama mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, sekitar pukul 16.15 WIB. Obama menuruni tangga sambil disambut gerimis.

Pantauan VIVAnews.com, Obama keluar dari pesawat kepresidenan sekitar pukul 16.25 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa 9 November 2010.

Karpet merah digelar di sepanjang tangga pesawat Air Force One untuk menyambut Obama menuju landasan. Sejumlah pejabat tinggi negara terlihat menyambut Obama.

Mereka yang terlihat antara lain, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Duta Besar RI untuk Amerika Dino Patti Djalal, dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

Obama yang mengenakan jas hitam tampak didampingi Ibu Negara AS Michelle Obama yang mengenakan busana berwarna merah maroon dan celana panjang hitam. Meski hujan turun, Obama dan Michelle sama sekali tidak menggunakan payung untuk menyalami satu persatu pejabat negara. (umi)

• VIVAnews

Kamis, 04 November 2010

Rencana pembukuaan sejarah Kuansing

Sejarah Kuansiang Bakal Dibukukan
Kamis, 14 Oktober 2010 | 00:42 WIB

TELUK KUANTAN, KOMPAS.com--Sejarah terbentuknya Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, bakal dibukukan oleh pakar sejarah Riau Prof. Suwardi MS yang juga merupakan salah seorang pendiri kabupaten tersebut.

"Dibukukannya sejarah berdirinya Kabupaten Kuansing untuk memacu semangat putra-putri Kuansing dalam membangun negeri yang memiliki motto ’Basatu Nogori Maju’," kata Suwardi saat ditemui di Teluk Kuantan, Rabu.

Suwardi yang juga Guru Besar Universitas Riau mengatakan, buku sejarah pembentukan Kabupaten Kuansing telah digagas saat silaturahmi masyarakat Kuantan Singingi pada Lebaran lalu.

Ia mengatakan, untuk mengali informasi dan menerbitkan buku sejarah itu pihaknya bersama dengan beberapa sejarawan lainnya serta tokoh masyarakat Kuantan Singingi telah membentuk Tim 17.

"Setelah melakukan pertemuan kita telah sepakati bahwa sejarah yang ditulis adalah sejarah pembentukan Kabupaten Kuansing," terang Suwardi yang juga Ketua Tim 17.

Menurut dia, buku tersebut dirancang terdiri atas 13 hingga 14 bab dan terdiri dari 300 halaman.

Ia mengatakan, Tim 17 telah mulai bekerja dan telah menyiapkan draf awal penulisan buku tersebut.

"Kami terbantu dapat menyelesaikan penulisan buku ini karena ada salah seorang anggota Tim yakni Pak Hasanusi JS yang dapat mengumpulkan semua dokumen tentang pembentukan Kuantan Singingi. Dia telah memberi lima bundel besar berisi dokumen pembentukan Kuansing." kata Suwardi.

Ia menjelaskan, Hasanusi JS dulunya merupakan ketua pelaksana musyawarah besar masyarakat Rantau Kuantan dan Ketua Badan Pekerja Pembentukan Kuantan Singingi. "Buku ini rencananya bakal diterbitkan tahun depan," katanya.

Kabupaten Kuantan Singingi, saat masih berada dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu lebih dikenal dengan nama Rantau Kuantan. Kabupaten yang kini berpenduduk 291.044 jiwa itu dinamakan sesuai dengan dua sungai besar yang mengalir di daerah itu yakni sungai Kuantan dan sungai Singingi.